Wednesday, October 26, 2016

Web Community yang Cocok untuk Menaruh Online Portofolio



Kamu suka utak atik desain grafis?

Suka bingung nggak sih, di mana naruh portofolio? Pastinya kamu butuh tempat buat naruh karya-karya yang sudah kamu hasilkan kan?

Ditaruh di facebook sih bisa, tapi kalau kamu cuma punya teman sedikit, ya, jadi cuma sedikit juga yang bisa lihat. Bikin blog atau website? Sudah pasti harus. Kamu harus banyak-banyak promosi ya.

Nah, kalau menurut beberapa desainer profesional, selain kamu harus punya web sendiri, taruhlah juga portfoliomu di platform-platform atau website-website community.

4 Website community yang bisa menjadi tempat portfolio online kamu.

1. Coroflot.com

 

 


Beberapa keunggulan Coroflot.com adalah:

  • Free, unlimited storage
  • Mobile access. Yep, Clorofot dapat diakses via handphone, Gaes.
  • Ada statistik berapa orang yang melihat karyamu online, berapa yang follow dan siapa yang favoritin karya kamu
  • Kamu bisa personalize online portfolio menurut selera kamu masing-masing
  • Personal URL. Yep, jadi kayak blog di blogspot. Kamu bisa pilih sendiri URL online portfoliomu.
Hanya saja untuk bisa join, mereka punya standar yang harus dipenuhi. Jadi memang nggak sembarang orang bisa jadi member. But see this way, kalau kamu berhasil join, berarti karya kamu sudah pasti dianggap bagus. What do you think about that? :)


2. Behance.net




Behance.net juga merupakan tempat yang tepat buat menyimpan portfolio secara online.

FYI, Behance ini milik Adobe loh. Tahu kan, Adobe? Yep, developernya Photoshop dan banyak software grafis itu. :) Yang menguntungkan dari Behance, ada apps-nya di Android juga lho.


3. Deviantart.com

 


Deviantart ini bagaikan jejaring pertemanan tapi khusus untuk para artist.

Nggak cuma desainer grafis yang bisa kumpul di deviantart, poems, penyair juga banyak yang bergabung di sana. It's a right place untuk mengumpulkan portfolio juga di sana.

Saya sudah punya akun di Deviantart. Pernah rajin juga submit artwork dan portfolio saya di sana. Sayang, nggak ada waktu lagi sekarang. Boleh cek ke http://r3dcarra.deviantart.com/. Dulu bahkan saking rajinnya posting di sana, saya sampai dibeliin membership premium selama setahun lho sama temen saya. :))))

Deviantart ini juga ada Android apps-nya.

4. Dribbble.com




Yes, with 3 'b's in dribbble.

Merupakan komunitas di mana para desainer berkumpul dan memamerkan karya masing-masing secara online. Tak hanya menyediakan tempat untuk memamerkan karya, dribbble juga memungkinkan para pemilik proyek mencari talents untuk setiap proyek yang mereka miliki.




Konon, kata seorang desainer pro luar, kalau kamu mau branding sebagai desainer grafis, ada baiknya kamu punya portfolio di semua web community gitu. Karena masing-masing kan punya massa sendiri-sendiri. Menebar jala, gitu istilahnya.

Saya juga pernah pengin juga punya online portfolio di web-web community itu. Dulu. Pas saya masih banyak ngerjain desain grafis. Saya pernah dapat klien dari Deviantart. Sekali doang sih, tapi cukup bisa memompa kepedean saya untuk terus berkarya.

Sekarang, saya sudah nggak banyak desain grafis lagi. Corel pun udah downgrade. Huhuhu.

Well, sebenarny masih ada beberapa online portfolio yang lain juga sih, nggak cuma lima ini. Silakan aja digugling dengan keyword "online portfolio".

Thursday, October 20, 2016

Logo Design - ESTO



Ini adalah cerita proses desain logo ESTO, yang tadinya merupakan dua perusahaan furniture yang terpisah.

Si Klien ceritanya mau menyatukan dua perusahaan yang berbeda, menjadi satu perusahaan besar yang bergerak masih di bidang furniture interior. Cuma tadinya perusahaan yang satu adalah produksi, yang satunya lagi adalah manajemen. Sekarang yang produksi diakuisisi oleh perusahaan manajemen, gitu deh singkatnya.

Nah, Si Klien minta logo yang super simpel, tapi pokoknya bisa menyimbolkan bahwa perusahaan tersebut tadinya merupakan dua perusahaan berbeda yang akhirnya bersatu.

Wih, kayak jodoh yak. Halah.
Anyway...

I came up dengan super simple idea. Tiga buletan kayak gini doang, dengan tulisan ESTO di tengahnya, yang mana ternyata Si Klien ternyata suka.



Logo ini kemudian membawa saya untuk bermain-main dengan warna. Tentu saja saya berusaha mencari warna yang bisa mereprentasikan antara lain kayu, furniture, elegan, eye catching dan sebagainya.


And so, setelah berdiskusi, jadilah logonya seperti ini.



Simpel yes? Banget lah. Nggak neko-neko. Gampang pula diaplikasikan ke berbagai warna media. No shadow, no garis yang berlekuk-lekuk, gampang diduplikasi meski berarti gampang dipakai sembarangan :))

Yah emang sih. Logo yang baik itu adalah logo yang tetap bagus saat dibikin grayscale, nggak terlalu berubah bentuk kalau diresize, dan gampang diduplikasi/ditrace. Meski yang terakhir itu nggak boleh sembarang orang yang menduplikasi, tapi artinya saat pengin ngubah, entah warna entah tulisan, kamu nggak perlu manggil desainer :))

Jadi beginilah aplikasi-aplikasinya.



SIMPLE! :D

Berikutnya adalah bikin corporate kits meliputi kertas kop dan business card.

Sampai ketemu di portfolio berikutnya!

Sunday, October 16, 2016

Fotografi: Vanities #1



Salah satu dari job desc saya dulu, sebagai staf E-Marketing, adalah motret product untuk keperluan katalog, juga untuk diunggah ke web as online catalog.

Di antara banyak product (yang nantinya juga akan saya upload satu per satu) ada satu seri bathroom accessories atau vanities, terbuat dari kayu, yang saya foto. Saya lupa sih nama serinya apa. Pokoknya konsepnya adalah tropical bathroom.

Untuk keperluan foto produk, biasanya produk saya angkut ke sebuah so-called-studio yang ada di sisi sebelah belakang dari showroom kantor saya dulu. Kamera yang saya pakai adalah DLSR merek Canon. Saya lupa serinya. Di studio tersebut juga ada lighting yang cukup lengkap.

Sesi foto produk biasanya saya memang membuat 2 jenis foto, yaitu foto detail dan foto produk set.

Foto-foto di bawah ini berasal dari satu set produk vanities, berikut kondisinya saat foto belum saya touch up, dan foto setelah saya edit dengan Photoshop.

Foto-foto products detail.







Dan yang di bawah ini adalah products in set.


Motret produk gini asyik bangeeeetttt!!!!
Nggak enaknya cuma satu. Banjir keringat karena studionya panasss!! Hahaha. Harusnya dikasih AC ya. Hihihi.

Sampai ketemu lagi di portfolio berikutnya.

Sunday, October 2, 2016

Product Design: Seri Wooden Home Decor dan Table Tops



Setiap kali buying seasons dimulai, biasanya ada petunjuk mengenai produk-produk yang dicari oleh buyer. Suatu kali clue-nya adalah table tops.

So, saya membuat berbagai bentuk vas, tempat lilin, plates dan segala macam home decor yang dipajangnya dengan diletakkan di atas meja (table tops). Saya mengaplikasikan berbagai material, di antaranya kayu.

Seperti yang di bawah ini.




As you can see, kadang hasil akhir memang berbeda dengan desain. Ada banyak faktor yang menyebabkannya. Biasanya sih teknis.

Untuk kasus table tops di atas, warnanya yang berubah. Itu biasanya adalah masukan dari divisi marketing, yang disesuaikan dengan permintaan buyer.

Kesulitannya apa ya waktu itu?
Lebih ke treatment kayunya sih. Kalau yang bentuknya kotak-kotak itu sih gampang, kayunya tipis dan biasanya cukup kering hingga mudah dan nggak butuh treatment khusus. Nah, untuk desain ketiga, itu kayunya harus dibubut. Kendalanya, kalau kayunya nggak kering benar seiring waktu kadang terus muncul rekahan di sana sini.

Well, ini adalah post protfolio product design eikeh yang pertama. Bakalan ada lagi, tapi ya dari koleksi yang sudah-sudah ya. Secara sekarang kan nggak ngerjain kayak gini lagi. Hihihi.