Saturday, June 10, 2017
Tips Sederhana Teknik Komposisi pada Fotografi
Bisa motret? Pasti dijawab, bisa!
Tapi kalau ditanya, bisa motret dengan bagus? Bisa jadi jawabnya rada lama, lalu ragu-ragu sebelum mengambil keputusan mau jawab apa.
Kalau nggak, pasti berakhir dengan pertanyaan, motret dengan bagus itu yang gimana emang?
Saya juga masih belum mahir-mahir banget dalam motret memotret. Nggak bisa bikin teori kalau keadaan cuaca begini mesti bukaan segini, pencahayaan segini.
Saya cuma bisa ngerasain doang, tapi dari semua pengalaman yang udah saya alami -catet : pengalaman seorang amatir- saya bisa mengatakan satu hal yang paling penting kalau kita mengambil keputusan untuk memotret suatu obyek, yaitu komposisi!
Memang perlu memikirkan komposisi dalam forografi?
Hmmm… menurut saya ini malah yang paling pertama harus dipikirkan sebelum beranjak ke pencahayaan, kontras, warna dan lain-lain itu. Karena kalau komposisi salah, yang ada kita mesti ngulangin motret lagi. Iya kan?
Lalu, apa yang musti kita lakukan dengan komposisi fotografi ini?
Begini, saya langsung kasih saja cara praktisnya. Cara "bodo"-nya.
Memang nggak ada yang ngelarang kalau kita mau meletakkan objek di tengah-tengah frame.
Tapiii, kita akan membuat sesuatu yang lebih menarik secara komposisi ketika kita meletakkan objek agak off-center, alias agak ke pinggir dari frame.
Kenapa?
Meletakkan objek di tengah frame akan cenderung memusatkan perhatian di tengah gambar, and thats it! Nothing more, dan hasilnya foto akan menjadi datar.
Tapi dengan meletakkan objek agak ke pinggir frame, kita memberi kesempatan kepada para penikmat untuk menjelajah foto kita itu.
Terus, gimana caranya?
Yah, tetep mesti ati-ati juga meletakkan si objek itu kalau mau menggeser titik fokusnya. Kita bisa coba rumus pertigaan ini. Ini udah banyak dipakai oleh fotografer-fotografer profesional untuk menghasilkan karya-karya yang bagus.
Pada awalnya teori ini dipakai oleh pelukis-pelukis zaman dahulu kala di negeri antah berantah *hayah*.
Jadi gini, coba bayangkan frame dibagi menjadi 9 bagian yang sama. Pembaginya adalah dua garis horizontal dan 2 garis vertikal.
Kemudian letakkan objek foto kita, atau objek yang kita anggap sebagai “objek kunci” tepat atau dekat titik pertemuan garis (disebut point of power). Dengan begini, kita akan membawa mata penikmat ke seluruh gambar, dan membangun komposisi yang lebih balance.
Bisa diliat di contoh foto berikut, bisa diliat peletakkan itu objek yg berupa petani yangg lagi memanen padinya. Dia ada off center di bagian kanan.
Coba bandingin dengan yg begini.
Kerasa nggak “beda” nya?
Objek yang mo ditangkap sama, yaitu si petani yang lagi memanen padinya. Tapi suasana sawahnya akan lebih terekam kalau memakai komposisi gambar yang pertama.
Objek yang biasa bisa jadi “berbicara” banyak kalo komposisinya tepat. Mungkin kalau si pemotret lebih berani lagi mengambil pembagian secara ekstrem dengan menempatkan obyek lebih kecil dan merekam sawah yang lebih banyak, mungkin akan foto ini bisa lebih banyak berbicara.
Selamat mencoba!
Btw, kapan ya megang kamera beneran lagi? :neutral: *iya, yang ini curhat*
Labels:
Artikel
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment